Desa Guwa Kidul

Kec. Kaliwedi, Kab. Cirebon
Prov. Jawa Barat

Loading

Desa Guwa Kidul

Hari Libur Nasional

Isra Mikraj Nabi Muhammad

  • Hari
  • Jam
  • Menit
  • Detik
Info
Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab Kata mutiara

Berita Desa

 
Gk-guwakidul.id
 
Di kisahkan Ki Baluran yang juga disebut Ki Arga Suta atau Syekh Madun Jaya adalah salah seorang putra Pangeran Gesang, demang dari kesultanan Cirebon. Dalam pembagian tanah cakrahan milik orang tuanya yang terletak di sebelah utara perbatasan wilayah Cirebon dan Indramayu, terjadi pertentangan pendapat dengan ketiga saudaranya terutama dengan adiknya Nyi Mertasari. Kedua saudara laki - laki termasuk dirinya berpendapat bahwa anak perempuan cukup mendapat bagian tanah sebesar payung. Pendirian tersebut ditentang Nyi Mertasari, karena menurutnya pembagian tanah harus sama luas.
 
Untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, Ki Kutub (sunan gunung jati) mengutus Ki Panunggulan yang mengambil kebijakan dengan mengadakan sayembara yang disetujui para putra Pangeran Gesang. "Barang siapa di antara mereka dapat mendatangkan jenis - jenis hewan seisi hutan, maka tanah cakrahan ayahnya menjadi miliknya". Secara berturut - turut keempat putra Pangeran Gesang itu mengeluarkan kesaktian mulai dari Ki Jagabaya, Ki Sumerang, Ki Baluran, dan terakhir Nyi Mertasari.
 
Sebelum dimulai adu kesaktian, Ki Baluran bersumpah tidak akan berperang dan mengadu kesaktian dengan siapapun, manakala tidak biasa menandingi kesaktian Nyi Mertasari. Ki Baluran mengeluarkan kesaktian dengan menancapkan tongkat di atas tanah, dan tongkat itu menjelma menjadi ular yang bentuknya seperti kendang hingga dinamakan ular kendang. Nyi Mertasari menunjukan tangannya ke kiri dan kanan dan menyebutkan jenis - jenis hewan seisi hutan, maka berdatanganlah  hewan - hewan  yang disebutkan itu.
 
Sayembara akhirnya dimenangkan Nyi Mertasari, maka sesuai dengan bunyi sayembara seluruh tanah cakrahan menjadi milik Nyi Mertasari. Namun berkat musyawarah yang ditengahi Ki Warsiki dan atas restu Ki Kutub. Tanah cakrahan tersebut dibagi - bagi kepada putra - putri Ki Gesang, di mana yang menentukan letak dan luas pembagian tanah adalah Nyi Mertasari.
 
Ki Baluran mendapat bagian tanah di sebelah barat. Mulailah Ki Baluran membabad hutan dengan cara membakarnya, maka dengan sekejap hutan menjadi lautan api, bahkan percikan apinya sampai ke tepi pantai wilayah Indramayu, tepatnya di daerah Eretan, sehingga hutan di daerah itu sebagian ikut terbakar. Lokasi tanah bekas pembakaran tersebut diakui masyarakat termasuk tanah cakrahan Ki Baluran.
 
Ki Baluran membangun pedukuhan dan hidup rukun damai beserta masyarakat. Pada suatu waktu datanglah ke pedukuhannya segerombolan perampok yang bermaksud menyatroni daerah itu. Oleh karena sumpahnya, Ki Baluran tidak mau melayani para perampok, malahan menghindar pergi beserta keluarganya di suatu tempat yang kelak disebut Desa Guwa, tanah yang dilalui Ki Baluran beserta keluarganya tiba - tiba membelah (terbuka) dan menutup / melindungi  Ki Baluran beserta keluarganya, seperti bersembunyi di dalam gua.
 
Keluar dari gua, Ki Baluran dikejar lagi namun terus menghindar ke arah utara hingga masuk wilayah Indramayu. Ia berteduh di bawah pohon asem, oleh karena itu tempat tersebut dinamakan Pondok Asem.
 
Gerombolan pembegal masih penasaran ingin bertarung dengan Ki Baluran, namun Ki Baluran tetap menghindari lalu bersama keluarganya pergi menuju barat disana ia hidup rukun, damai dan sejahtera menemui ketenangan. Tempat tersebut lalu dinamakan Temu Ireng (ketemu pareng / menemukan sesuatu yang di kehendaki).
 
Ketika musim paceklik tiba, orang - orang yang akan pergi ke pasar Darsen sering melihat seorang tua yang tiada lain Ki Baluran berada di sebuah gubug seperti sedang kelaparan. Oleh karena merasa iba, setiap pergi ke pasar mereka memberikan jagung untuk makan, sehingga lama kelamaan daerah tersebut terkenal dengan nama Tulung Agung (di "Tulung" dengan "Jagung").
 
Merasa tidak enak menjadi beban orang lain, Ki Baluran pergi menuju ke arah selatan wilayah Cirebon dan berhenti di pedukuhan Bunder. Ia mengolah sebidang tanah / sawah dan bercocok tanam, juga membuat sumur untuk sumber penghidupan. Setelah tinggal di Bunder, Ki Baluran terus memantau keadaan Guwa daerah asalnya, dengan mempergunakan tongkat yang menjelma menjadi ular kendang.
 
Pada jaman penjajahan Belanda, Desa Guwa pun tidak luput dari serangan tentara Belanda dan sekutunya. Masyarakat Guwa seluruhnya melarikan diri melewati sungai (kali) yang airnya sedang meluap banjir. Pada saat itu ular kendang milik Ki Baluran menjelma menjadi WOT (jembatan) untuk nambak air banjir. Tempat tersebut terkenal dengan sebutan Tambak Wot, dan hingga sekarang mesti air sungai meluap, airnya tidak pernah masuk ke pekarangan penduduk.
 
Setelah Desa Guwa kosong ditinggal penduduknya, Ki Gede Balerante mengutus anaknya Ki Sumbang untuk menempati Guwa Keasaan itu membuat Ki Baluran tetap tinggal di Desa Bunder, tidak kembali ke Desa Guwa. Menjelang akhir hayatnya, Ki Baluran menetap di kaliwedi. Dengan demikian hingga sekarang sebagian keturunannya berada di kaliwedi, sedangkan penduduk Desa Guwa adalah keturunan Ki Sumbang. Desa Guwa dimekarkan pada tahun 1982 menjadi dua Desa yakni Desa Guwa Kidul dan Desa Guwa Lor.
 
 
 
Disadur dari Saur sepuh
https://www.saursepuh.my.id/2016/12/sejarah-desa-guwa-cirebon.html

Kiriman Komentar

Beri Komentar

Desa

3.758

LAKI-LAKI

LAKI-LAKI3.758penduduk

3.480

PEREMPUAN

PEREMPUAN3.480penduduk

7.238

TOTAL

TOTAL7.238penduduk

Layanan
Mandiri

Hubungi Pemerintah Desa untuk mendapatkan PIN

Pemerintah Desa

KUWU

SUPANDI

Tidak Ada di Kantor

Sekretaris Desa

MUDAKIR

Tidak Ada di Kantor

Kaur tata usaha dan Umum

Sari Apriliani

Tidak Ada di Kantor

Staff TU

NURCHOLIFAH

Tidak Ada di Kantor

Kadus II

SAM'ANI

Tidak Ada di Kantor

Kadus IV

AGUS SUFYAN

Tidak Ada di Kantor

Kadus I

SHEVA PRILANA

Tidak Ada di Kantor

Kaur Perencanaan

ROKIM

Tidak Ada di Kantor

Kaur Keuangan

Suhela

Tidak Ada di Kantor

Kasi Kesejahteraan

SUTANI

Tidak Ada di Kantor

Kasi Pelayanan

KHUMEDI

Tidak Ada di Kantor

Kadus III

MARJUKI

Tidak Ada di Kantor

Kasi Pemerintahan

SAMADI

Tidak Ada di Kantor

PERKEMBANGAN PENDUDUK

Bulan Ini

Kelahiran

0

Orang

Kematian

0

Orang

Masuk

0

Orang

Pindah

0

Orang

Bulan Lalu

Kelahiran

0

Orang

Kematian

0

Orang

Masuk

4

Orang

Pindah

0

Orang

LAYANAN SURAT PENGANTAR

Hari Ini

3

Surat

Kemarin

1

Surat

Minggu Ini

4

Surat

Bulan Ini

19

Surat

Bulan Lalu

46

Surat

Tahun Ini

19

Surat

Tahun Lalu

111

Surat

Total

1,713

Surat

Jam Kerja
Hari Masuk Keluar
Senin 08:00:00 16:00:00
Selasa 08:00:00 16:00:00
Rabu 08:00:00 15:00:00
Kamis 08:00:00 16:00:00
Jumat 08:00:00 16:00:00
Sabtu 08:00:00 12:00:00
Minggu Libur
Agenda

Terdahulu

Rapat Lagi

Tgl : 05 Juni 2023 23:03:58
Tempat : Aula Desa
Koordinator :

Terdahulu

Jadwal Vaksin

Tgl : 05 Juni 2023 23:03:58
Tempat : Kantor Kuwu
Koordinator : Puskesmas Kaliwedi
Statistik Pengunjung
Hari ini : 182
Kemarin : 216
Total Pengunjung : 220.331
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 18.97.9.171
Browser : Tidak ditemukan

Komentar

  • Aamiin
    ... selengkapnya

    admin

    17 Mei 2022 10:25:41

  • Semoga kedepanya lebih maju
    ... selengkapnya

    ARI FIRMANSYAH

    13 Desember 2021 14:03:21

  • Ibu KHUNAENAH
    ... selengkapnya

    ARI FIRMANSYAH

    13 Desember 2021 14:02:09

Jam Kerja
Hari Masuk Keluar
Senin 08:00:00 16:00:00
Selasa 08:00:00 16:00:00
Rabu 08:00:00 15:00:00
Kamis 08:00:00 16:00:00
Jumat 08:00:00 16:00:00
Sabtu 08:00:00 12:00:00
Minggu Libur
Agenda

Terdahulu

Rapat Lagi

Tgl : 05 Juni 2023 23:03:58
Tempat : Aula Desa
Koordinator :

Terdahulu

Jadwal Vaksin

Tgl : 05 Juni 2023 23:03:58
Tempat : Kantor Kuwu
Koordinator : Puskesmas Kaliwedi
Statistik Pengunjung
Hari ini : 182
Kemarin : 216
Total Pengunjung : 220.331
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 18.97.9.171
Browser : Tidak ditemukan

Komentar

  • Aamiin
    ... selengkapnya

    admin

    17 Mei 2022 10:25:41

  • Semoga kedepanya lebih maju
    ... selengkapnya

    ARI FIRMANSYAH

    13 Desember 2021 14:03:21

  • Ibu KHUNAENAH
    ... selengkapnya

    ARI FIRMANSYAH

    13 Desember 2021 14:02:09

Pemerintah Desa

SUPANDI

KUWU


Tidak Ada di Kantor

MUDAKIR

Sekretaris Desa
Tidak Ada di Kantor

Sari Apriliani

Kaur tata usaha dan Umum
Tidak Ada di Kantor

NURCHOLIFAH

Staff TU
Tidak Ada di Kantor

SAM'ANI

Kadus II
Tidak Ada di Kantor

AGUS SUFYAN

Kadus IV
Tidak Ada di Kantor

SHEVA PRILANA

Kadus I
Tidak Ada di Kantor

ROKIM

Kaur Perencanaan
Tidak Ada di Kantor

Suhela

Kaur Keuangan
Tidak Ada di Kantor

SUTANI

Kasi Kesejahteraan
Tidak Ada di Kantor

KHUMEDI

Kasi Pelayanan
Tidak Ada di Kantor

MARJUKI

Kadus III
Tidak Ada di Kantor

SAMADI

Kasi Pemerintahan
Tidak Ada di Kantor