Gk-guwakidul.id

Perhelatan acara pilihan kuwu di Kabupaten Cirebon telah berakhir, hingar bingar dan pernak-perniknya telah usai, yang tersisa tinggal pesta kemenangan bagi yang menang dan helaan nafas panjang penuh kedewasaan Politik bagi yang kalah.

Banyak sekali Artikel yang mencoba menggali dari moment Pilihan Kuwu ini, baik dari sudut Panitia Pelaksana, Personal Calon atau dari sudut Pendukung, di sini Penulis ingin menulis tentang dampak sosial dari Moment ini.

Dari informasi yang penulis terima dari sekian Kuwu yang telah terpilih dan tengah berjalan juga dari mereka yang telah menyelesaikan masa jabatannya, adalah satu pekerjaan berat bagi mereka adalah menyatukan Masyarakat Pasca PILWU, butuh waktu yang lama bagi mereka untuk melakukan itu, 2 sampai 3 Tahun sudah cukup berhasil jika mencapai 75 %, dan ini tentunya berimbas pada program Kuwu terpilih.

Program Kerja Kuwu terpilih yang harusnya mendapat dukungan penuh dari Masyarakat, ternyata itu sangat sulit sekali, khususnya di tahun - tahun pertama, Apa lagi jika program itu berbenturan dengan Properti milik warga, biasanya penolakan keras dari warga akan menghadang Program tersebut.

Secara Psikologis keadaan ini sangat menekan mental para Kuwu terpilih, ditambah lagi pada dua tahun terakhir dari masa jabatannya sudah mulai bermunculan para calon kuwu untuk periode berikutnya, hal ini tentunya akan memecah konsentrasi Kuwu dalam menjalankan program - programnya, satu sisi Ia harus menyelesaikan segala Visi dan Misinya, sisi yang lain Ia harus mulai fokus pada Pilihan Kuwu mendatang, ketika tekanan psikologis ini terjadi maka siapa lagi yang dirugikan kalau bukan masyarakat.

Keadaan ini tentunya akan membuat Kuwu sulit sekali fokus pada pembangunan secara menyeluruh, dalam 6 tahun masa jabatannya Ia selalu berada dalam situasi dan kondisi yang menyesakkan, hingga akhirnya tidak heran kalau sekarang ada tiupan angin yang menginginkan masa jabatan kuwu kembali seperti dulu, yaitu 8 tahun.

Rupanya para leluhur kita sudah bisa membaca dan memahami kalau idealnya masa jabatan Kuwu adalah 8 tahun, bukan 5 tahun atau 6 tahun, Benturan Politik secara langsung antar Personal Masyarakat, bahkan benturan politik antar Keluarga Besar yang ada di desa tersebut tentunya sudah dipikirkan oleh para leluhur kita, di mana memang butuh waktu yang panjang untuk memgembalikan keutuhan warga pasca PILWU. Ini mungkin dari sisi Pemerintah, diharap untuk meninjau kembali masa jabatan Kuwu yang sekarang ini hanya 6 tahun, ini demi Kondusifitas masyarakat Desa agar tidak selalu diaduk - aduk oleh Pesta Demokrasi ini.

Selanjutnya kembali pada Personal Kuwu yang terpilih, diharap bisa menghapus segala atribut yg berhubungan dangan PILWU, tidak ada lagi merah, hijau atau kuning atau putih Warga, semua adalah Warga yang harus kita berikan segala Proteksi yang dibutuhkan juga Pelayanan penuh untuk mereka.

Konsolidasi Politik baik ke dalam maupun ke luar juga harus segera dilakukan secara intensif, jangan terlalu lama terjebak dalam pesta kemenangan, karena kemenangan ini adalah langkah awal yang berat bagi para kuwu terpilih, untuk bisa mewujudkan segala janji kampanye dan mensukseskan Program Pemda Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.

Kenapa Penulis katakan berat....? karena sampai sejauh ini tidak ada pendidikan khusus untuk menjadi Kuwu, Semua Kuwu yang ada saat ini semua belajar secara autodidak, Mereka datang dari Latar belakang pendidikan yang tidak sama, dari lingkungan yang tidak sama, yang lebih parah lagi adalah sebagian besar buta tentang ilmu pemerintahan. Mereka adalah Tokoh Masyarakat yang dianggap oleh masyarakat mampu untuk membawa desa lebih maju lagi, hanya itu, TOKOH MASYARAKAT, bukan ahli hukum, bukan ahli ekonomi, bukan ahli tata negara, bukan ahli administrasi atau disiplin ilmu yang lain, tiba - tiba Para kuwu terpilih dituntut untuk bisa menguasai Ilmu Pemerintahan yang demikian rumit, Pertanggung jawaban Administrasi yang sebelumnya sama sekali tidak pernah disentuh, Harus selalu tampil sempurna dihadapan Masyarakat, dituntut untuk tidak boleh salah atau bahkan sosok kuwu seakan dituntut untuk bisa laksana Malaikat penebar Rahmat....Hmmmm....

Dengan tuntutan yang seperti itu, untungnya ada Forum Kuwu yang selalu siap memberikan edukasi pada para kuwu, dari forum kuwu kecamatan atau kabupaten, oleh karena itu, untuk Kuwu terpilih segeralah bergabung dengan Kuwu yang lain dalam forum kuwu, untuk setidaknya mendapat pencerahan dari para senior tentang apa dan bagaimana kita harus menjadi Kuwu.

Mungkin hanya ini yang bisa ditulis, semoga bisa bermanfaat untuk semua, Aamiin.